Biodiesel Implementation in Indonesia

| Artikel
Bagikan Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

Bahan bakar adalah salah satu sumber dari bumi yang kita eksploitasi dan gunakan setiap hari. Bahan bakar terbagi menjadi dua, yaitu bahan bakar fosil dan biofuel. Bahan bakar fosil adalah energi tak terbarukan yang terbuat dari pembusukan hewan atau organisme lainnya yang sudah mati, yang terkubur selama ribuan tahun di dalam bumi. Bahan bakar fosil adalah bahan bakar yang kita ketahui dan gunakan, bahkan dari abad-abad sebelumnya. Konsumsi minyak terus meningkat di setiap abad dan produksinya terbatas. Bahan bakar ini akan habis dalam waktu dekat, khususnya di Indonesia, yang telah diprediksi bahwa bahan bakar fosilnya akan habis sebelum tahun 2050. Sedangkan, Indonesia memiliki potensi baik dalam sumber biomassa atau sumber terbarukan yang bisa dimanfaatkan untuk produksi biodiesel dan bioetanol, khususnya dari minyak sawit.

Minyak sawit melewati beberapa proses untuk menjadi biofuel. Prosesnya dimulai dari buah di perkebunan, minyak di pabrik dan dimurnikan di kilang, kemudian diolah menjadi biofuel. Semua proses ini memiliki dampak penting dalam perekonomian Indonesia. Apalagi produksi biodiesel akan selalu mengikuti perkembangan teknologi, agar dapat memproduksi biofuel yang lebih baik.

Biodiesel yang menggunakan minyak sawit sudah diproduksi di Indonesia, sedangkan bio-ethanol masih dalam tahap perkembangan. Biodiesel dikenal memiliki nomor cetane lebih tinggi dibandingkan diesel yang menggunakan minyak bumi, yang meningkatkan pembakaran dan efisiensi bahan bakar. Selain itu, biodiesel tidak mengandung sulfur, sehingga karbon emisi yang dihasilkan rendah.

Saat ini, pemerintah Indonesia sedang merealisasikan Program Mandatori Biodiesel, yang mana campuran biodiesel adalah 30% atau B30. Hal ini diartikan bahwa minyak diesel, bio solar, yang dipakai seluruh Indonesia mengandung 30% biodiesel dan 70% diesel berbasis minyak bumi. Tanpa adanya sulfur, penggunaan biodiesel dipercaya dapat membuat mesin lebih bersih dan berperforma lebih baik. Selain itu, daya tahan mesin juga meningkat.

Tantangan utama program ini adalah distribusinya. Sebagaimana kita ketahui, Indonesia memiliki lebih dari sepuluh ribu pulau dan membutuhkan rencana yang baik untuk mendistribusi bio solar ke semua mesin yang menggunakannya. Tantangan lainnya adalah manufaktur mesin harus menyesuaikan mesin mereka agar dapat beradaptasi dengan campuran biodiesel. Kita semua ingin udara bersih, karbon emisi yang sedikit, lingkungan yang ramah, agar dapat hidup lebih baik. Dan untuk mencapai ini, kita membutuhkan semua pihak untuk berdampingan dan menyetujui untuk menggunakan campuran biodiesel yang lebih tinggi di masa depan.

Mari mulai dari langkah kecil dan satu per satu melakukan perubahan untuk memelihara bumi untuk masa depan yang lebih baik. Untuk generasi masa depan dengan bumi yang lebih baik dan tempat tinggal yang berkualitas. Menggunakan biodiesel dapat membantu dan menyelamatkan banyak kehidupan dan masa depan. Untuk masa depan baru!