Industri Kelapa Sawit Diprediksi Melambat

| Artikel
Bagikan Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

Investor Daily Indonesia | Selasa, 31 Maret 2020,

Pertumbuhan industri Kelapa Sawit hulu, antara, dan hilir diproyeksi melambat tahun ini, seiring wabah virus korona (Covid-19) yang bakal menekan ekspor. Sekjen Gabungan Pengusaha Kepala Sawit Indonesia (Gapki) Kanya Lakshmi Sidarta menuturkan, di hulu, Gapki masih terus berjuang mempertahankan kegiatan panen dan operasional di lapangan tidak berhenti. Akan tetapi, produksi berpotensi melambat, menyusul penjagaan ekstra untuk lalu lintas orang keluar masuk kebun dalam mengurangi penyebaran virus korona. “Dari sisi pengolahan awal pabrik Kelapa Sawit (PKS), akan muncul penumpukan stok minyak sawit (CPO), karena transportasi sudah mulai terganggu,” ujar Lakshmi di Jakarta, Minggu (29/3). Dia mebambahkan, pengolahan di subsektor antara, akan sedikit melambat. Namun untuk kebutuhan penyediaan minyak goreng di dalam negeri tetap terjamin. “Yang akan terganggu adalah kegiatan ekspor, karena terjadi penumpukan stok,” jelas dia. Di sisi hilir, Lakshmi menjelaskan, akan ada peningkatan penyerapan domestik. Sebab, kebutuhan sabun naik, seiring krisis Covid-19. “Jadi, akan terjadi perlambatan besar ekspor, sedangkan domestik tetap melambat, kendati rendah,” tegas dia. Dia menilai, peningkatan penyerapan domestik sebelumnya dipacu program B30. Ini akan membuat ekspor CPO turun. Mantan CEO IDX Channel juga itu menilai, penurunan saham-saham perusahaan sawit di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah sangat mendalam. Alhasil, dia menyarankan investor yang memiliki dana mulai melakukan pembelian selektif. “Kalau menunggu terus, takutnya tidak akan kebagian,” jelas dia. Lakshmi yakin, industri Kelapa Sawit tetap prospektif, karena bisnisnya memiliki daya tahan jangka panjang. Apalagi, bisnis minyak Kelapa Sawit menjadi kebutuhan pokok masyarakat. “Begitu wabah ini terlewati, industri ini mestinya bisa mengejar ketertinggalan lebih cepat,” ujar dia.