Dalami Penyebab Tewasnya Tiga Karyawan

| Articles
Share Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

Jawa Pos | Senin, 13 April 2020

Polisi terus mendalami kasus kecelakaan kerja yang merenggut nyawa tiga pekerja PT Energi Agro Nusantara (Enero) di Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Korps Bhayangkara masih melakukan peyelidikan untuk mengungkap penyebab tewasnya korban. Selain itu, polisi berusaha menguak apakah terdapat unsur pidana atau tidak. Kasatreskrim Polresta Mojokerto AKP Sodik Efendi menyatakan, pasca melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) Sabtu malam (11/4), ketiga jenazah langsung diotopsi di RS Bhyangkara Polda Jatim. Menurut dia, langkah itu bertujuan untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban. “Otopsi sudah dilaksanakan. Baru tadi pagi (kemarin) sekitar pukul 02.00 pelaksanaannya selesai,” jelasnya kemarin (12/4). Namun, kata Sodik, otopsi yang melibatkan tim dokter forensik itu belum cukup untuk mengungkap penyebab kematian korban. Karena itu, pihaknya masih harus menyelidiki lebih lanjut. “Kami belum bisa menyimpulkan apa-apa. Masih dalam proses penyelidikan,” ujarnya. Bersama Tim Labfor Polda Jatim, pihaknya juga akan mengambil sampel cairan di kolam presetting atau kolam pegendapan di pabrik pengolah bioetanol tersebut. Alasannya, di lokasi itulah ketiga pekerja meregang nyawa.

“Ambil sampel untuk cek kandungan kimianya yang ada di sana (TKP). Itu cairan apa, kandungannya apa, cuma yang mengatahui kan ahlinya (tim labfor), bukan kami,” ucap Sodik. Karena itu, Sodik menyatakan belum bisa memastikan penyebab meninggalnya para korban. Apakah karena ada kemungkinan keracunan cairan dari endapan sisa etanol di dalam kolam atau justru menghirup gas tertentu. Sebab, sebelum ditemukan tewas, ketigr. korban mencium bau menyengat saa\’ mencuci kolam presetting. Tidak kuat dengan bau tersebut, salah seorang pekerja berusaha naik ke bibir kolam setinggi sekitar 3 meter. Namun, korban justru terjatuh ke endapan sisa etanol sedalam lutut orang dewasa dan tewas di TKP. Nasib nahas juga dialami kedua rekannya. Mereka yang berusaha menolong justru ikut menjadi korban. Keduanya sama-sama terjatuh ke endapan lumpur karena tidak kuat mencium bau menyengat yang ditengarai dari kebocoran tabung gas presetting. “Jadi, dari ahli nanti kami sandingkan hasil otopsi apa dan dari labfor apa. Baru tahu nanti (penyebab kematian korban),” paparnya. Sodik melanjutkan, sejauh ini pihaknya juga telah menggali keterangan dari sejumlah saksi terkait kejadian maut di anak perusahaan BUMN PTPN X itu. Tidak hanya mengungkap penyebab tewasnya para korban, anggota Polresta Mojokerto juga akan mengusut apakah laka kerja itu terdapat unsur pidana atau tidak. “Kami dari polresta akan serius menangani ini. Apakah ada unsur pidananya atau tidak,” jelasnya. Untuk diketahui, tiga karyawan yang tewas masing-masing adalah Beni Trio Sucahyo, warga Jalan Margitosan, Desa Gembongan, divisi biogas plant; Adhi Bayu Nugraha, divisi biogas plant; dan Rudik, warga Dusun Sukosewu, Desa Gempolkrep, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, bagian helper.