Industri Biodiesel: Solusi Indonesia untuk menjadi Negara Adidaya

| Artikel
Bagikan Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

Sudah sejak lama Indonesia memulai membuat kebun kelapa sawit, yang mana hari ini kita temui bahwa kelapa sawit memiliki banyak keuntungan dalam berkontribusi pada neraca perdagangan Indonesia, sebagaimana program ini juga didukung oleh pemerintah terkait. Biodiesel adalah energi terbarukan yang sudah diimplementasi oleh pemerintah sejak tahun 2008.

Pada tahun 2018, Indonesia telah berhasil memproduksi sebanyak 48,68 juta ton dengan total area 14,4 juta hektar kelapa sawit. Membandingkan dengan beberapa negara produsen lainnya seperti Malaysia dan Thailand, Indonesia ternyata masih memimpin jumlah kapasitas produksi. Meskipun begitu, dalam hal produktivitas, Malaysia ternyata meraih produktivitas yang lebih baik, meskipun dengan lahan yang tidak seluas Indonesia. Tercatat bahwa Indonesia hanya mampu memproduksi 3,6 ton per hektar, dimana Malaysia dapat memproduksi sebanyak 4 hingga 6 ton per hektar.

Meskipun Indonesia masih belum maksimal dalam memproduksi biodiesel, membandingkan dengan negara lain, Indonesia masih berada di urutan teratas dalam jumlah produksi biodiesel per hari dengan 137 ribu barel per hari, dengan Amerika Serikat, Brazil, dan Jerman pada urutan selanjutnya dengan 112 ribu barel per hari, 99 ribu barel per hari, dan 62,5 ribu barel per hari. Direktur utama Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menjelaskan bahwa meskipun Indonesia saat ini memiliki tingkat produksi biodiesel tertinggi, Pertamina masih harus memastikan harga kelapa sawit yang tidak stabil. Sebab dengan harga kelapa sawit yang tidak stabil, proses pengolahan biodiesel lainnya menjadi tidak tetap dan mempersulit prediksi produksi biodiesel di Indonesia.

Jumlah stok kelapa sawit yang melimpah dapat menjadi solusi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara super power, layaknya negara-negara lain seperti Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa. Alasan mengapa industri ini dapat menjadi solusi, sebab biodiesel memiliki manfaat yang berpotensi menjadi energi terbarukan untuk dipasarkan secara luas layaknya bahan bakar yang banyak kita temui saat ini. Dalam forum diskusi dengan wartawan otomotif, Cahyo Wibowo, Kepala Pengembangan dan Penelitian Minyak dan Gas (LEMIGAS) menjelaskan bahwa produsen mobil di Jepang dibuat terkejut dengan kualitas biodiesel yang diproduksi oleh Indonesia yang diterapkan pada kendaraan buatan mereka.

Berdasarkan pengakuan internasional terhadap kualitas biodiesel produksi Indonesia, hal ini menjadi pertanda baik untuk senantiasa mengembangkan energi terbarukan ini untuk menjadi sumber energi yang dapat digunakan secara luas dikemudian hari. Sebab diketahui impor bahan bakar solar telah berkurang sedikit demi sedikit sejak dikembangkannya bahan bakar energi terbarukan ini. Dengan pengelolaan yang lebih baik dalam mencapai potensi maksimum dalam memproduksi FAME, tentunya bukan tidak mungkin Indonesia menjadi negara super power.

Sumber: