Industri Kelapa Sawit Selamatkan Neraca Perdagangan RI

| Artikel
Bagikan Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

Pandemi virus Corona telah memporak-porandakan hampir seluruh aspek dalam kehidupan dengan kemunculannya. Terutama dalam hal perdagangan internasional, setiap negara tentu memiliki kemampuan bertransaksi yang berbeda-beda, ditambah lagi beban yang harus ditanggung akibat efek dari pandemi. Selain itu juga, Indonesia tentunya juga telah terdampak akibat pandemi ini, bahkan dalam laporan terakhir beberapa negara di dunia secara terpaksa harus mengurangi jumlah kerjasama pemesanan minyak kelapa sawit dari Indonesia.

Pada awal tahun 2020, dimana pada saat itu adalah awal dari pandemi saat ini, beberapa negara besar bahkan juga harus mengurangi jumlah kerjasama pemesanan kelapa sawit tersebut pada Indonesia. Pengurangan terbesar dilakukan oleh Tiongkok, dimana mereka  sebagai salah satu mitra terbesar harus mengurangi jumlah kerjasamanya sebanyak 1,96 juta ton. Tidak hanya Tiongkok, Indonesia juga terpaksa kehilangan sejumlah pesanan dari berbagai negara lain, seperti Serikat Eropa (European Union), Bangladesh, beberapa negara di Timur Tengah, bahkan hingga negara-negara di benua Afrika. Meskipun Indonesia kehilangan beberapa pesanan dari sejumlah negara yang diakibatkan oleh pandemi, namun ada juga negara yang ternyata meningkatkan jumlah kerjasamanya kepada Indonesia, diantaranya; Pakistan dan India.

Namun meskipun beberapa negara menambah jumlah kerjasamanya dalam hal membeli minyak kelapa sawit dari Indonesia, tetap harus disadari bahwa Indonesia cenderung kehilangan sejumlah pesanan, ketimbang mendapatkan peningkatan kerja sama. Namun juga, harus diketahui bahwa pandemi juga menginfeksi sejumlah negara selain Indonesia, oleh sebab itu Indonesia merasa optimis untuk dapat melewati tantangan ekonomi akibat pandemi Covid-19 ini. Sebab di akhir tahun 2020, ekspor komoditas kelapa sawit telah berkontribusi sebanyak USD 22.97 miliar, sehingga hal ini membuat tren neraca perdagangan Indonesia menjadi positif sebanyak USD 21.27 miliar.

Oleh karena itu, melihat dari catatan ekspor komoditas kelapa sawit di tahun 2020 tersebut, Indonesia sangat percaya dapat mencetak kinerja yang baik di tahun 2021, dikarenakan ekspor yang diprediksi akan meningkat seiring berjalannya program vaksinasi. Tidak hanya komoditas kelapa sawit, namun juga hal ini dipercaya akan berdampak kepada komoditas-komoditas lainnya.

 

Source:

https://news.majalahhortus.com/ekspor-minyak-sawit-indonesia-capai-usd-2297-miliar/