Tanaman Dapat Membantu Menurunkan Biaya Produksi Biofuel

| Artikel
Bagikan Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

Trubus | Selasa, 14 April 2020

Tanaman dapat dimodifikasi secara genetik untuk menghasilkan senyawa kimia yang berharga, yang dikenal sebagai bioproduk, untuk membantu menutupi biaya konversi limbah tanaman menjadi biofuel. Para peneliti di Berkeley Lab telah menemukan bukti baru yang menjanjikan bahwa strategi ini layak secara ekonomi. Biofuel memiliki potensi luar biasa sebagai alternatif ramah lingkungan untuk bahan bakar berbasis bensin, solar, dan jet. Namun saat ini, biofuel jauh lebih mahal untuk diproduksi. Mengekstrak bioproduk dari tanaman dapat secara signifikan menurunkan biaya produksi biofuel. “Ini solusi yang sangat elegan, untuk dapat merekayasa pabrik untuk secara langsung mengakumulasi bioproduk yang berharga,” kata co-lead penulis studi Corinne Scown. Penyelidikan difokuskan pada sekelompok produk bioproduk yang sudah dapat diproduksi tanaman, seperti rasa dan wewangian. Tim merancang dan mensimulasikan proses ekstraksi bioproduk dalam konteks biorefinery etanol, di mana sisa bahan tanaman akan dikonversi menjadi etanol.

Model ini memungkinkan para ahli untuk mengukur berapa banyak bioproduk tertentu yang harus dapat diberikan oleh pabrik untuk pendekatan yang hemat biaya untuk produksi biofuel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah target secara tak terduga dapat dicapai. “Para peneliti di Divisi Feedstocks kami terkejut dengan betapa sederhananya level target,” kata Scown. “Tingkat yang perlu kita akumulasikan di pabrik untuk mengimbangi biaya pemulihan bioproduk dan menurunkan harga biofuel berada dalam jangkauan.” Sementara penelitian menegaskan bahwa menggunakan tanaman yang dimodifikasi untuk mengurangi biaya biofuel adalah layak, permintaan pasar mungkin tidak cukup tinggi untuk bioproduk yang saat ini mampu dibuat oleh tanaman. Scown menjelaskan bahwa tanaman perlu direkayasa untuk menghasilkan beragam produk untuk memastikan industri ini terdiversifikasi. Dia mengatakan studi ini memberikan titik awal bagi para ilmuwan yang berusaha merekayasa pabrik yang membuat bioproduk untuk mengimbangi biaya pembuatan biofuel. “Saya pikir penelitian ini hanyalah langkah pertama untuk menunjukkan potensi masa depan tanaman bahan baku bioenergi yang direkayasa,” kata co-lead penulis studi Patrick Shih. “Saya akan membayangkan bahwa temuan kami akan membantu memotivasi upaya masa depan untuk membuat biofuel layak secara ekonomi.” Penelitian ini diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences.

https://m.trubus.id/baca/36290/tanaman-dapat-membantu-menurunkan-biaya-produksi-biofuel