Meleset, Target biodiesel dan Gas

| Articles
Share Share on Facebook Share on Twitter Share on Whatsapp

Jawa Pos | Jum’at, 24 April 2020

Persebaran virus SARS-CoV-2 memengaruhi target pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Sepanjang kuartal I tahun ini, realisasi volume penyaluran biodiesel tercatat 2,17 juta kiloliter (kl) atau 90,4 persen dari permintaan alias purchase order (PO). “(Pandemi) Ini berdampak pada penggunaan biodiesel. Pengembangan EBT bukan hanya listrik, tetapi juga nonlistrik. Antara lain, (pemanfaatan) biodiesel,” ujar Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Hariyanto kemarin (23/4). Termasuk B30 yang merupakan BBM jenis solar dengan campuran 30 persen biodiesel. Secara keseluruhan, tren pemakaian biodiesel terus meningkat sejak 2017. “Peningkatan ini dilatarbelakangi perluasan insentif B30 ke sektor nonpublic service obligation (PSO),” tuturnya. Sementara itu, Direktur Utama Perusahaan Gas Negara (PGN) Gigih Prakoso menyikapi turunnya harga jual gas industri dengan sejumlah usul insentif. Salah satunya, penerapan harga khusus atas pembelian gas oleh PGN dari pemasok. Gas dengan harga khusus tersebut akaii dijual kepada pelanggan industri. Baikyang disebutkan dalam Keppres Nomor 40 maupun yang tidak.